SNEAK PEAK WISATA BUGAR FOR WEIGHT LOSS
Oleh: Mas Gunggung
Obesitas merupakan kondisi yang saat ini sudah dikategorikan sebagai penyakit dan menjangkiti masyarakat di zaman sekarang. Menurut WHO, paling tidak lebih dari satu milyar penduduk dunia mengalami kelebihan berat badan (overweight) dimana lebih dari sepertiganya menderita obesitas. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat obesitas akan meningkatkan resiko berbagai masalah kesehatan kronis seperti misalnya masalah kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Jaringan lemak memiliki peran utama dalam pengaturan keseimbangan energi dan homeostatis. Ada 2 (dua) jenis utama jaringan lemak yakni White Adipose Tissue (WAT) dan Brown Adipose Tissue (BAT). Fungsi pada WAT adalah untuk menyimpan kelebihan energi dalam bentuk TAG (triacylglycerol) sedangkan pada BAT adalah untuk membuang energi sebagai panas melalui mediasi UCP1 (uncoupling protein 1) via pemisahan langsung Oxidative Phosphorilation (OXPHOS, atau biasa disingkat dengan Siklus Krebs) dari sintesis ATP. Jaringan lemak juga merupakan sumber yang kaya akan sel imun seperti misalnya Neutrophils, Eosinophils, mast cells, M1 macrophages, M2 macrophages, B lymphocytes, dan T lymphocytes.
Eosinophils merupakan sumber utama protein Interleukin-4 (IL-4) yang akan mengaktifkan macrophages berjenis M2. Menariknya, apabila sel lemak diberikan stimulus tertentu maka ia akan dapat mengaktifkan M2 macrophages dan sekaligus IL-4/IL-13. Stimulus ini kemudian akan melapaskan Catecholamine dan menyebabkan WAT mulai berubah menjadi BAT dengan pengaruhnya pada seluruh bagian tubuh.
IL-4 memiliki peran penting dalam regulasi pembentukan antibodi, hematopoiesis dan inflamasi, serta pengembangan respon efektor T-cell.
Keduanya berada pada pengaturan hormon Norepinephrine yang dilepaskan dari Sistem Syaraf Otonom via Syaraf Simpatik. Produksi panas dari BAT diaktivasi ketika organisme membutuhkan panas tambahan seperti misalnya setelah kelahiran, saat masuk pada kondisi demam, saat melakukan hibernasi, dimana laju thermogenesis dikontrol secara terpusat melalui jalur yang dimulai di Hipothalamus.
Proses pengubahan dari WAT menuju BAT disebut dengan ‘browning’ dan proses ini memiliki potensi untuk menggeser keseimbangan energi dari penyimpanan ke pengeluaran. Memahami ini dapat memberikan strategi untuk memerangi obesitas dan sindrom metabolik yang saat ini sedang banyak berkembang di masyarakat.
Dengan cara melakukan stimulus khusus dan tertentu untuk meningkatkan Lipolisis, penyerapan Glukosa lebih tinggi, dan Mitokondria Biogenesis tubuh akan dapat dikondisikan untuk mengubah WAT menjadi BAT dan kemudian memecah BAT menjadi panas. Pada stimulus jenis ini, energi dari nutrisi yakni Glukosa dan Lemak akan dikonversi menjadi Proton, namun alih-alih Proton ini dipakai untuk menghasilkan ATP, protein UCP1 akan mengkatalis kelebihan proton ini langsung menjadi panas.
Efeknya, Lemak terurai!
Pada yang sudah kami lakukan, terjadi penurunan pada sekali latihan 1-1,5 jam sebesar 1-3 kg dan dengan sedikit keringat. Artinya, penurunan berat ini bukan berasal dari massa air. Kemudian kami ukur nilai Trigliserida dan ragam Kolesterol. Hasilnya, menurun dan masuk pada kategori normal.
Seperti apa stimulusnya? Materi itu akan dijelaskan dan diberikan saat event Wisata Bugar for Weight Loss.
Salam hangat,
MG
Referensi:
[1]. Obesity: evolution of a symptom of affluence. Pijl H. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21527802)